PETUALANGAN "SI BULE" (BUDAK LETOY) Anak Indramayu *MAPALA WIRA BUANA* UNIVERSITAS.WIRALODRA.INDRAMAYU

Jumat, 02 Maret 2012

PROFIL GUNUNG ARGOPURO

Gunung Argopuro terkenal dengan kesan misterinya. Tidak seperti gunung lainnya, sewaktu mendaki gunung ini kita
akan dihadapkan dengan jalan setapak yang membentang dari pinggang pegunungan yang satu kepegunungan yang
lain, pendaki tidak akan segera melihat puncak Gunung Argopuro (pucak utama) dan Puncak Rengganis (puncak yang
palin gpopular didatangi para pendaki). Gunung Argopuro dikelilingi oleh pegunungan dataran tinggi. Mendaki gunung ini
perlu kekuatan fisik serta mental yang baik, karena kondisi medan yang berupa savana yang terbentang menguji
kesabaran serta fisik setiap pendaki.Akan tetapi jika anda beruntung, anda bisa betemu dengan burung merak yang
lumayan banyak populasinya di gunung ini. dan mengenai persediaan air, tidak perlu takut karena banyak terdapat
sumber air.Akses TransportasiGunung yang terletak di Jawa Timur ini tidaklah terlalu sukar untuk akses transportasinya.
Kota yang terdekat dengan gunung ini adalah Probolinggo dan untuk mencapai kota tersebut dari kota Surabaya bisa
pakai bus ataupun kereta api Mutiara Timur yang ke Banyuwangi dan kemudian turun di Probolinggo. Berikut adalah
rincian transportasi ke dan dari gunung tersebut. Transportasi menuju bermi bisa dengan menggunakan bus yang
biasanya mangkal di samping Hotel “BROMO” Probolinggo. Jadwal keberangkatannya hanya dua kali dalam sehari. Bisa
juga naik bus jurusan Situbondo atau Besuki dari termina bus Probolinggo dan turun ditengah perjalanan, tepatnya
dipertigaan atau mesjid Pajarakan. Kemudian berganti kendaraan angkutan desa yang mangkal dipertigaan, dengan rute
Pajarakan – Bremi. Bila ingin menginap dulu di Bremi sebelum mendaki bisa menggunakan villa (penginapan Rengganis)
berbentuk bangunan Belanda (bangunan lamanya) yang tidak jauh dari pos polisi.DARI ATAU MENUJU BERMI
Dengan Bus AC Surabaya – Probolinggo……………………………………………………… Rp. 15.000
Atau dengan Kereta kelas bisnis Mutiara Timur, Surabaya – Probolinggo…………………….. Rp. 20.000
Kereta ini berangkat dari stasiun Gubeng Surabaya dua kali sehari, pagi jam 9.10 dan siang jam 01.00
Jika andadari jakarta lebih mudah bagi anda jika anda naik kereta dari Jakarta menuju stasiun Gubeng. Contoh kereta
BIMA sampai Gubeng sekitar jam 06.30 pagi jadi anda masih punya waktu banyak untuk istirahat.
Naik angkot yang kejurusan Dringu dari stasiun Probolinggo dan turun di Terminal Lama (Pool Bus
AKAS)………………………… Rp. 1.500,-
Dengan Mini bus AKAS dari Probolinggo – Bermi……………………………………………. Rp.10.000DARI ATAU MENUJU
BADERAN
Dengan BUS AC dari Surabaya – Pasar Besuki……………………………………………… Rp. 25.000
Atau dengan Kereta bisnis Mutirara Timur, Surabaya – Probolinggo……………………. Rp. 20.000
kemudian dilanjutkan naik angkot dari stasiun Probolinggo ke Terminal…………….. Rp. 2.000
Kemudian naik bus jurusan Besuki…………………………………………………………… Rp. 10.000
Dari besuki dilanjutkan dengan angkot ke Baderan………………………………………. Rp. 5.000Info tambahan lainnya:
Sewa satu kamar per malam nya di Penginapan Rengganis di desa Bermi Rp.20.000 kamar ini kapasitas untuk 4 orang.
Untuk sewa porter per hari……….. Rp.40.000 – Rp.50.000
Rute Pendakian
JALUR PENDAKIAN DARI ARAH BARATBERMI – TAMAN HIDUP
Jalur pendakian dari Bermi dimulai saat keluar dari Penginapan Rengganis kekiri turun mengikuti jalan dan kemudian
belok kekanan dan nantinya akan melewati Ponsok Pendaki, hanya sayangnya kondisinya tidak begitu terawat dan
tampak kotor. Jalur normal ini sekarang jarang ditempuh oleh para pendaki lokal karena jalurnya sudah semakin curam.
Ada jalur alternatif yang lebih enak untuk dilewati yaitu dari penginapan belok kanan mengikuti jalan dan kemudian
berbelok kearah kiri memasuki ladang penduduk yang banyak ditumbuhi oleh pohon jati (waypoint: 07º 58’
14.5” LS 113º 29’ 44.9” 1046m dpl). Setelah menempuh perjalanan sekitar 5 jam, akan sampai
dilokasi perkemahan dekat dengan Danau Taman Hidup. melewati perkebunan kopi, damar dan kemudian memasuki
hutan tropis, dari sini kita akan sampai dipuncak bukit. Turun beberapa menit dari puncak bukit, jalan bercabang, yang
kiri akan menuju ke puncak Rengganis, dan jalur lurus yang menurun menuju ke lokasi kemah Danau Taman Hidup.
Sebaiknya bermalam di sini karena sumber air yang berikut yaitu AENG KENIK sangat jauh.
TAMAN HIDUP – AENG
KENEK

Pendakaian sebaiknya dimulai sepagi mungkin karena jalur pendakian dari Taman Hidup hingga Cisentor adalah jalur
trek yang terpanjang di gunung ini. Siapkan juga perbekalan air yang cukup untuk diperjalan. Jalur trek yang panjang,
melingkari punggungan dan juga turun naik punggungan cukup menguras tenaga. Setelah melewati sebuah kalimati
yang terletak diatara dua punggungan diatas punggungan ini ada pos “Cemara Lima” (waypoint: 07º 58’
37.4” LS 113º 33’ 22.9” 2456m dpl). Pos ini hanya berupa sebuah permungkaan yang sedikit landai
tanpa pondokan. didepan persis kita bisa melihat puncak bukit Cemara Lima. Dari Taman Hidup ke Aeng Kenek
memakan waktu 6 jam (potong istirahat makan siang 1 jam). Di Aeng Kenek ini ada sungai kecil yang mengalir (Aeng
Kenek artinya air kecil). Dan juga disini kita bisa mendirikan tenda karena ada tempat yang cukup luas bisa menampung
4 tenda untuk tenda kapasitas 3 orang.
AENG KENEK – CISENTOR
Kemudian setelah lewat dari Aeng Kenek jalan setapak akan melewati medan yang melingkar dan naik turun serta terus
memasuki hutan cemara dan tak lama kemudian kita akan bertemu dengan padang rumput Rumput pertama di jalur
Bermi ini. Tiba di Sicentot dalam waktu tempuh 3 jam dari Aeng Kenek. Sicentor merupakan basecamp di jalur segitiga
untuk menuju puncak. Air yang mengalir di Sicentor sangat melimpah untuk berbagai keperluan. Di Cisentor ini ada
sebuah pondok dan areal buat mendirikan tenda yang cukup luas.
CISENTOR – RAWA EMBIK
Sepanjang jalur pendakian menuju Rawa Embik kita akan keluar masuk padang rumput yang banyak ditumbuhi oleh
pohon bunga edelweis hingga setinggi tiga meter. Jika beruntung dan jika anda tidak terlalu berisik selama melewati
padang rumput yang ditumbuhi oleh rumput “gimbal” ini anda akan bisa melihat burung merak. Medan pendakian yang
naik turun dan savana ini tidaklah membosankan untuk didaki. Sekitar 2 jam perjalanan kita akan sampai di Rawa
Embik, disini anda bisa mengisi ulang persediaan air anda. Rawa Embik ini berupa sebuah savanna yang cukup luas.
Hanya sayangnya disini populasi babi hutan cukup tinggi ini terlihat dari banyaknya lobang yang digali oleh babi hutan
yang mencari umbi-umbian dan cacing yang merupakan makannya.
RAWA EMBIK – SAVANA LONCENG
Dari Rawa Embik ke Savana Lonceng tidaklah begitu jauh sekitar 1 jam perjalanan, medannya masih sama dengan
etape sebelumnya. Jalur trek yang melewati savana dan sesekali tanjakan melewati bukit. Setelah melewati sebuah
tanjakan yang cukup curam anda akan sampai di daerah Savana Lonceng. Savana Lonceng ini adalah merupakan
persipangan menuju Puncak Argopuro dan Puncak Rengganis. Menurut cerita Savana Lonceng ini adalah tempat para
pengawal Putri Rengganis menambatkan kuda-kuda mereka.
SAVANA LONCENG – PUNCAK ARGOPURO (3088 m dpl)
Dari pertigaan jalan setapak yang ada di Savana Lonceng ambil yang kekiri melewati savana dan kemudian sampai di
kaki puncak Argopuro, tanajakan cukup curam melewati hutan cemara yang tidak begitu rapat. Puncak utama Argopuro
ini hanya berupa sebuah dataran yang tidak begitu luas. Jarak tempuh dari pertigaan Savana Lonceng hingga sampai di
puncaknya hanya +/- 15 menit. Puncak Argopuro yang banayk ditumbuhi oleh pohon cemara membuatnya menjadi
rindang dan enak sekali untuk beristirahat, akan tetapi pemandangan kehalang oleh pohon-pohon cemara
tersebut.
PUNCAK ARGOPURO – PUNCAK ARCA
Turun dari puncak Argopuro sebaiknya jangan turun lewat jalan naik tadi tapi ada jalan turun diarah yang berlawanan
(jangan ambil jalan turun yang ada disebelah kiri saat kita sampai dipuncak tapi didepannya). Jalur ini akan menuntun
kita menuju puncak kedua tertinggi di pengungan ini, hanya di peta belum ada namanya akhirnya kami menamakanya
dengan PUNCAK ARCA, karena tidak jauh dari puncak ini ada sebuah arca amun sayang sekali sudah tidak ada
kepalanya karena telah digondol oleh para pencoleng benda purbakala. Jika kita perhatikan dengan seksama batu-batu
yang ada di daerah puncak Arca ini rapi teratur tersusun seperti anak tangga dan bangunan. Tak pelak lagi di puncak ini
juga terdapat sebuah candi dulunya hanya sayang karena struktur tanah dan tangan jahil telah menghapuskannya.
Turun dari Puncak Arca, jangan terus mengikuti jalan setapaknya yang turun, setelah tiba dekat dua batu yang tegak
berdiri seperti gerbang lalu berbeloklah kekiri dan turun terus menuju Savana Lonceng. Sebelum sampai di savana,
disebelah kiri akan terlihat kawah mati Rengganis. Jalan setapak akan terus menuntun kita kembali ke pertigaan Savana
Lonceng tadi.
SAVANA LONCENG – PUNCAK RENGGANIS
Hanya butuh waktu 15 menit anda sudah memasuki areal puncak Rengganis yang diselimuti oleh belerang yang
mengeluarkan bau yang tajam. Puncak yang lebih populer dari pada puncak utamanya ini. memang menarik sekali. ada
banyak sekali reruntuhan candi yang bisa anda jumpai. Hanya sayang puncak inipun tak luput dari tangan vandalis yang
telah merusaknya. Konon, dahulu kawasan tersebut merupakan tempat pertapaan seorang raja yang telah turun tahta
dan menjadi seorang pendeta, bersama seorang putrinya bernama Dewi Rengganis yang juga seorang pertapa berilmu
tinggi. di lokasi puncak paling tinggi, terdapat bangunan tumpukan batu yang menyerupai kuburan. bangunan itu dikenal
oleh masyarakat peziarah sebagai petilasan Dewi Rengganis. Jika anda turun kearah belakang anda akan menemukan
sebuah komplek candi yang tinggal reruntuhan namun masih terlihat jelas gerbangnya dan ruang-ruang kamarnya.
JALUR PENDAKIAN DARI ARAH TIMURBADERAN – MATA AIR I
Jalur pendakian dari arah timur ini lebih landai jika dibandingkan dengan jalur dari arah barat. Hanya saja lebih panjang.
Dari desa Baderan hingga pintu hutannya cukup jauh, anda akan melewati perladangan penduduk yang banyak sekali
jalan yang bercabang dan menyesatkan. Pada umumnya pendaki akan menginap di Sumber mata air pertama, jarak
tempuh dari Baderan hingga ke Mata Air pertama sekitar 6 jam. Medan pendakiannya setelah memasuki hutan cukup
landai dan karena kita berada diatas punggungan yang dikiri kanannya membentang jurang yang dalam. Mata Air
pertama cukup jauh dari lokasi camp.
MATA AIR 1 – CIKASUR
Setelah melewati Mata Air pertama, jalur setapak masih sama dan mulai menanjak, dirute ini ada lagi sebuah sumber
mata air yang dikenal dengan sebutan Mata Air II, Sebaiknya anda mengisi persediaan air disini karena hingga ke
Cikasur tidak ada air dan anda akan lebih banyak melewati savana yang terbuka dan terik kena matahari. Setelah turun
dari sebuah punggungan, anda akan sampai di savana pertama untuk jalur Baderan ini. dari sini jalur pendakian akan
terus keluar masuk savana hingga sampai di Cikasur. Dari Mata Air I hingga ke Cikasur butuh waktu tempuh 6 – 7 jam.
Cikasur adalah sebuah Savana yang sangat luas. Dahulu dijaman Belanda di lokasi ini akan dibuat lapangan terbang,
tidak ada keterangan yang jelas kenapa tidak jadi. Disini kita bisa menemukan bekas-bekas bangunan Belanda tersebut
dan jika kita perhatikan Savana ini dari atas bukit jelas sekali memang terlihat ada bekas-bekas runway yang belum jadi
ditengah savana ini. Di Cikasur ini terdapat sebuah pondok kecil. Cukup susah mencari temapt untuk mendirikan tenda
disini karena tebalnya rumput di Savana ini. Tapi didepan Pondok masih bisa menampung maksimal 3 tenda ukuran 3
orang. Di Cikasur ini banyak sekali ditemukan tumbuhan salada air, yang enak sekali dicampur sebagai
sayuran.
CIKASUR – CISENTOR
Perjalanan dari Cikasur menuju Cisentor dimulai dengan mendaki bukit di sebelah kanan savana (didepan sebelah kiri
pondok), terus masuk kedalam hutan dan kemudian bertemu dengan savana lainnya lagi. Kita akan keluar masuk
beberapa savana dan kemudian memasuki hutan yang melipiri punggunan. Setelah sebuah turunan curam kita akan
sampai di tepi sungai Cisentor dan menyeberanginya untuk sampai dilokasi perkmahan dekat pondok. Jarak tempuhnya
dari Cikasur ke Cisentor sekitar 3-4 jam. Jika naik dari Jalur timur ini (Baderan) untuk lokasi camp sebaiknya dilakukan di
Rawa Embik karena jarak yang tanggung dari Cikasur ke Cisentor. Rawa Embik adalah temapt yang pas untuk ngacemp
pada jalur pendakian dari Arah Timur (Baderan). Untuk keterangan jalur kepuncak sama dengan jalur pendakian dari
barat.PerijinanUntuk perijinan pendakian dari jalur Barat (Bermi) cukup dilakukan di Pos polisi Bermi. Dengan
menyerahkan fotocopy KTP ketua rombongan dan menulis buku log pedakian dengan menuliskan nama setiap
rombongan serta rencana pendakian. Sedangakan perijinan untuk jalur pendakian dari timur (Baderan) harus melaporkan
identitas diri untuk dicatat identitas dan tujuan pendakian kepada petugas KSDA Dataran Tinggi Yang Timur, syarat lain
yang harus ada untuk perijinan di Badera adalah surat jalan dari organisasi/club atau bagi kalangan pendaki non club
cukup keterangan surat jalan dari RT/RW. Letak kantor KSDA ini persisi disebelah SD Negeri Baderan. Disini juga bisa
diperoleh informasi mengenai seputar Gunung Argopuro.Tempat MenarikAda beberapa tempat menarik dan mempunyai
nilai sejarah yang terdapat di Gunung Argopuro. Selain itu juga mempunyai pemandangan yang indah, yaitu:Danau
Taman HidupSavana besar Sikasur SAvana Lonceng dan savana-savana lainnya. Puncak Argopuro Puncak ArcaPuncak
RengganisDownload GPS waypoint gunung iniLihat album gunung ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar