PETUALANGAN "SI BULE" (BUDAK LETOY) Anak Indramayu *MAPALA WIRA BUANA* UNIVERSITAS.WIRALODRA.INDRAMAYU

Jumat, 02 Maret 2012

PROFIL GUNUNG CIREMAI

KONDISI FISIK KAWASAN
LUAS KAWASAN :
Berdasarkan SK Menhut No. SK. 424/Menhut-II/2004 tanggal 19 Oktober 2004 seluas + 15.500 Ha, yang terdiri 6.800,13 Ha di Kabupaten Majalengka dan 8.699,87 Ha di Kabupaten Kuningan
TOPOGRAFI :
Berombak, Berbukit, sampai bergunung, Puncak tertinggi mencapai : 3078 M dpl.
IKLIM :
Iklim B dan C, Curah hujan : 2000 – 4000 mm/thn.
GEOLOGI :
Batuan endapan vulkanik tua dan vulkanik muda.
TANAH :
Regosol , latosol, andosol.
BIOFISIK KAWASAN
Taman Nasional Gunung Ciremai termasuk dalam wilayah administratif Kab. Kuningan dan Majalengka dengan luas +15.500 Ha, yang berbatasan langsung dengan 25 desa di Kab. Kuningan dan 20 desa di Kab. Majalengka Hutan di kawasan TNGC sebagian besar merupakan hutan alam primer (virgin forest) yang dikelompokkan ke dalam hutan hujan dataran rendah, hutan hujan pegunungan dan hutan pegunungan sub alpin. Gunung Ciremai merupakan gunung api soliter dengan kawah ganda ( barat dan timur) dengan radius 600 meter dan kedalaman 250 meter.
FUNGSI EKOLOGIS
Habitat Flora Fauna Langka
Ketinggian Gunung Ciremai mencapai 3.078 m dpl merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat. Kelompok hutan dataran rendah ini merupakan habitat flora fauna unik dan langka, seperti Elang Jawa (Spizaetus bartelsi) dan Macan Kumbang/Tutul (Panthera pardus).
Potensi Hidrologis Kawasan
Berdasarkan inventarisasi BKSDA JABAR II tahun 2006, di dalam kawasn :
- Wilayah Kuningan 156 mata air, 147 titik mengalir sepanjang tahun
- Wilayah Majalengka terdapat 36 mata air produktif dan 7 sungai yang mengalir sepanjang tahun
FLORA
Hutan Gunung Ciremai memiliki + 119 koleksi tumbuhan terdiri dari 40 koleksi anggrek dan 79 koleksi non-anggrek termasuk koleksi tanaman hias yang menarik seperti Kantong semar (Nepenthaceae) dan Dadap Jingga (Erythrina sp). Jenis-jenis anggrek yang mendominasi adalah jenis anggrek Vanda tricolor dan Eria sp, sedangkan jenis anggrek terestial yang mendominasi adalah Calenthe triplicata, Macodes sp, Cymbidium sp dan Malaxis iridifolia.
Secara umum vegetasi hutan Gunung Ciremai didominasi keluarga Huru (Litsea spp), Mareme (Glochidion sp), Mara (Macaranga tanarius), Saninten (Castonopsis argentea.), Sereh Gunung(Cymbophogon sp), Hedychium sp. Ariasema sp. Dan Edelweis (Anaphalissp)(LIPI, 2001).
FAUNA
Satwa langka di kawasan Gunung Ciremai, antara lain: Macan Kumbang (Panthera pardus), Surili (Presbytis comata), dan Elang Jawa (Spyzaetus bartelsi). Jenis satwa lainnya adalah Lutung (Presbytis cristata), Kijang (Muntiacus muntjak), Kera Ekor Panjang (Macaca fascicularis), Ular Sanca (Phyton molurus), Meong Congkok (Felis bengalensis), Elang Hitam (Ictinaetus malayensis), Ekek Kiling (Cissa thalassina), Sepah Madu (Perictorus miniatus), Walik (Ptilinopuscinctus), Anis (Zoothera citrina) dan berbagai jenis burung berkicau lainnya.
Di kawasan TNGC juga terdapat ± 20 jenis burung sebaran terbatas yang di dalamnya terdapat 2 jenis burung terancam punah yaitu Cica Matahari (Crocias albonotatus) dan Poksai Kuda (Garrulax rufrifons) serta 2 jenis burung status rentan yaitu Ciung Mungkal Jawa (Cochoa azurea) dan Celepuk Jawa (Otus angelinae) sehingga kawasan TNGC menjadi daerah penting untuk burung ( Important Bird Area ) dengan kode JID024 (Bird Life International Indonesia tahun 1998).
ATRAKSI WISATA
Jalur Pendakian
Sebagai gunung tertinggi di Jawa Barat, Gunung Ciremai merupakan salah satu tujuan utama pendakian generasi muda dan pecinta alam dengan rata-rata kunjungan setiap tahunnya diperkirakan mencapai 15.000 orang. Terdapat tiga jalur pendakian yaitu jalur Linggarjati dan Palutungan di Kab. Kuningan serta jalur Apuy di Kab. Majalengka.
Wisata Alam
Panorama alam Gunung Ciremai cukup unik dan variatif serta memiliki nilai estetika yang tinggi seperti pesona sunrise dipuncak Ciremai, hutan alam yang indah, keindahan air terjun di daerah lembah, pemandian alam dan sumber air panas. Wisata alam yang berada di dalam kawasan wilayah Kuningan antara lain
1. Lembah Cilengkrang, Curug sawer, Curug Sabuk ( Pajambon)
2. Telaga Remis dan air deras Paniis (Pasawahan)
3. Curug putri (Cigugur)
Sedangkan di wilayah Majalengka antara lain:
1. Curug Sawer (Argapura)
2. Curug Tonjong dan panorama alam Sadarehe (Rajagaluh)
Wisata Budaya
Bagi para peziarah/wisatawan budaya, kawasan TNGC banyak memiliki tempat yang bernilai sejarah tinggi dan dikeramatkan oleh masyarakat setempat diantaranya : Situ Sangiang (Banjaran), Gunung Pucuk (Argapura), Sumur Tujuh (Cibulan), Sumur Cikayan (Pasawahan), dan Situ Ayu Lintang (Mandirancan).
Wisata Pendidikan
Bagi para peziarah/wisatawan budaya, kawasan TNGC banyak memiliki tempat yang bernilai sejarah tinggi dan dikeramatkan oleh masyarakat setempat diantaranya : Situ Sangiang (Banjaran), Gunung Pucuk (Argapura), Sumur Tujuh (Cibulan), Sumur Cikayan (Pasawahan), dan Situ Ayu Lintang (Mandirancan).
AKSESIBILITAS
Jakarta – Cirebon – Linggarjati
Bandung – Kadipaten – Cirebon – Linggarjati
Bandung – Kadipeten – Majalengka – Maja
TATA TERTIB PENGUNJUNG

1. Pengunjung dengan tujuan wisata dan kunjungan khusus ( pengamatan dan penelitian) dapat menghubungi kantor Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) untuk mendapatkan SIMAKSI (Surat Ijin Masuk Kawasan Konservasi).
2. Tidak mengambil flora dan fauna atau bagian lainnya dari dalam kawasan.
3. Tidak meninggalkan sampah sembarangan di dalam kawasan.
4. Pastikan bara api padam sebelum meninggalkan kawasan.
5. Melaporkan gangguan kawasan kepada petugas Balai TNGC.
KANTOR TAMAN NASIONAL GUNUNG CIREMAI

KANTOR BALAI TAMAN NASIONAL GUNUNG CIREMAI
Jalan Raya Kuningan-Cirebon KM 9 No.1 Manislor, Jalaksana
Kuningan 45554
Telp/Fax. 0232-613152

SEKSI PENGELOLAAN TAMAN NASIONAL (SPTN) LINGGARJATI
Jalan Kawasan Wisata Linggarjati No. 9 Kuningan 45554
Telp. (6003357)

SEKSI PENGELOLAAN TAMAN NASIONAL (SPTN) MAJA
Jalan Lengensari Blok Jumat No. 26
Maja Utara, Maja
Majalengka 45461

Tidak ada komentar:

Posting Komentar