1.MATERI IMPK
MEMBACA PETA DAN NAVIGASI DARAT
Sasaran yang ingin dicapai Setelah mempelajari bab
ini peserta mampu :
Mampu
menjelaskan fungsi peta dan cara merawat peta.
Mengukur
sudut peta.
Menginterprestasikan
bentuk medan.
Menentukan
koordinat.
Dapat
mendemonstraskan pengunaan kompas.
Bergerak
di medan berpedoman kompas.
Bergerak
di medan berpedoman sudut kompas.
Pengertian
navigasi darat
Suatu
teknik untuk menentukan posisi kita maupun suatu obyek, serta arah lintasan
kita di
peta
sehingga dapat memberikan gambaran terhadap medan yang sedang dan akan kita
lalui.
Peralatan dan perlengkapan Navigasi darat
Peta
Kompas
Alti
meter
Busur
derajat
Penggaris
Pensil
Penghapus
GPS
(Global Position System)
PETA
Adalah
gambaran seluruh atau sebagian dari permukaan bumi yang diproyeksikan ke dalam
bidang
datar dengan perbandingan atau perkecilan tertentu yang dinamakan kedar atau
skala,
dengan
maksud agar sipemakai mempunyai gambaran atau bayangan mengenai suatu medan.
FUNGSI PETA
Sebagai
alat bantu perencanaan sebelum menggerakkan unsur-unsur, pengendalian unsur
dan
bantuan pertolongan dalam medan operasi SAR.
Merawat
Peta
Melipat
bagian yang akan digunakan berada di luar
Menggulung
dan memasukkan ke dalam tabung.
Membungkus
dengan plastik.
Laminating.
Judul Peta
Menerangkan
identitas atau nama dari daerah yang tergambar pada lembar peta tersebut.
Biasanya
peta diambil dari nama daerah yang terletak di tengah peta atau daerah yang
paling besar
atau
menonjol pada lembar peta tersebut.
Nomor Peta
Menerangkan
nomor regristrasi dari tiap lembar peta. Biasanya ditempatkan di sudut kanan
atas dari
peta.
Skala Peta atau kedar.
Skala
Peta atau kedar adalah perbandingan jarak antara dua titik di peta dengan jarak
mendatar
antara
dua titik di medan sebenarnya.
Jarak di peta x skala = jarak di medan sebenarnya.
Sifat skala / kedar
Makin
kecil angka di belakang tanda bagi (:) makin besar skala peta
Makin
besar angka di belakang tanda bagi (:) makin kecil skalanya
Cara
menyatakan skala :
1.
Skala perbandingan
Contoh
: 1 : 50.000
Artinya
: 1 cm di peta = 50.000 cm di medan sebenanya = 500 m
Cara mengukur jarak di peta
1.
Dengan mistar (untuk yang lurus)
2.
Dengan curve meter (garis yang berbelok-belok)
3.
Jika semuanya tidak ada gunakan kertas, kemudian ukur pada skala garis.
Memindahkan jarak di medan sebenarnya ke peta.
1.
Perkirakan jarak yang anda jalani di medan sebenarnya .
2.
Berapa skala yang anda pergunakan.
3.
Bagi jarak yang anda peroleh (hasil “1”) dengan skala peta = jarak yang harus
anda plot di peta.
LEGENDA PETA
Keterangan
peta yang berupa simbol atau tanda yang memperkuat ketepatan semua yang
disajikan
di peta dan ini biasanya terdapat di bawah / disamping peta. Tanda-tanda pada
peta dapat
disajikan
dalam bentuk warna maupun simbul-simbul, namun semuanya sebagai penguat dalam
upaya
memahami peta.
KOORDINAT
1.
UTM
Menentukan
koordinat dilakukan diatas peta dan bukan di lapangan, caranya dengan
membagi
karvak menjadi 10 bagian (untuk peta topografi). Titik koordinat adalah titik
temu antara
sumbu
vertikal dan sumbu horizontal. Untuk dapat selalu mengingal cara menentukan
koordinat ada
beberapa
patokan antara lain Easting, Northing (ke timur dan ke utara) atau Kika
Batas ( dari
kiri ke kanan dan dari bawah ke atas).
Geografi
Koordinat
yang dipergunakan untuk membaca peta rupa bumi
a.
Cara membaca : lintang (……°, ….’, …..’’ N/S) / Bujur (……°, …..’,……’’ T)
b.
Perhatikan nilai lintang dan bujur yang dicantumakan pada garis peta yang
paling luar.
c.
Perhatikan berapa detik pergeseran antara setiap garis pada lintang dan bujur .
(30’’ pada skala 1 ;
25.000)
d.
Cara menentukan
Pembesaran
nilai horizontal ke atas berada di belahan bumi bagian utara. (Bagian
ke atas / kiri ke kanan)
Pembesaran
nilai horizontal ke bawah berarti berada di belahan bumi bagian
selatan. (atas ke bawah / kiri ke kanan)
e.
Hitung berapa detik nilai penyimpangan koordinat yang akan dicari, hasilnya
tambahkan dengan
nilai
garis (bagian utara tambahkan garis di bawahnya, bagian selatan tambahkan nilai
garis
diatasnya,
sedangkan garis bujur tambahkan nilai garis di kirinya.
f.
Hasil adalah koordinat yang dicari.
ARAH
Arah
mata angin memberi petunjuk secara kasar, jika menghendaki ketepatan adalah
dengan
menggunakan
kompas, dimana kompas mempunyai lingkaran yang terbagi menjadi 360°, jika
dikaitkan
dengan arah mata angin maka 0°/360° = utara, 90° = timur, 180° = selatan dan
270° =
barat.
Dalam
mempelajari arah kita mengenal 3 macam arah utara, yaitu :
1.
Arah utara sebenarnya / kutub adalah arah utara yang ditunjukkan oleh garis
meredian dimana
menunjuk
ke arah kutub utara.
2.
Arah utara peta adalah arah utara yang ditunjukkan oleh sumbu vertikal yang
terdapat dalam
peta.
3.
Arah utara magnetik / medan magnetik bumi adalah arah yang ditunjukkan oleh
jarum kompas.
Ikhtilap Peta
Ikhtilap
peta adalah sudut yang terbentuk oleh utara sebenarnya dengan utara peta baik
ke
arah
barat dan timur (grid declination)
Sudut
/ Azimuth
Adalah
sudut yang terbentuk karena penyimpangan dari arah utara peta, besarnya azimuth
/
sudut
dinyatakan dengan derajat (°) dan sudut dihitung sesuai arah jarum jam.
Cara mengukur sudut peta.
Tempatkan
0 selalu di utara
Tempatkan
gromet (bagian tengah busur) pada titik yang akan diukur besaran sudutnya.
Yakinkan
garis dapat dibaca berada pada angka yang tertera di busur derajat.
Besaran
sudut adalah sesuai nilai angka yang dilalui garis.
Sudut kompas
Sudut
kompas adalah sudut yang ditunjukkan oleh kompas dimana terbentuk antara dua
garis
yang satu kearah utara magnetik dan yang satu ke arah sasaran. Sudut kompas
inilah yang
digunakan
di lapangan / medan sebenarnya, jika arah ditentukan dari sudut peta maka arah
perjalanan
harus dikoreksi dengan ikhtilap peta dan variasi magnetik.
Sudut
kompas adalah sudut yang ditunjukkan oleh kompas dimana terbentuk antara dua
garis yang
satu
kearah utara magnetik dan yang satu ke arah sasaran. Sudut kompas inilah yang
digunakan di
lapangan
/ medan sebenarnya, jika arah ditentukan dari sudut peta maka arah perjalanan
harus
dikoreksi
dengan ikhtilap peta dan variasi magnetik.
Back azimuth
Back
azimuth adalah sudut balik dari suatu arah, dimana nilai sudutnya diperoleh
jika :
Arah
kurang dari 180° maka back azimuthnya adalah
(arah + 180° = back azimuth)
Arah
lebih dari 180° maka back azimuthnya adalah
(arah - 180° = back azimuth)
Tujuan
back azimuth, adalah untuk melakukan pengecekan apakah perjalanan yang
dilakukan
berada
dalam satu garis lurus atau tidak.
Garis ketinggian
Adalah
garis yang berkelok-kelok dan tertutup serta merupakan rangkaian titik-titik
yang
sama
tingginya diukur dari permukaan laut.
Maksud
garis ketinggian
1.
Untuk mengetahui tinggi suatu tempat dari permukaan laut
2.
Untuk mengetahui bentuk medan yang sebenarnya
Sifat-sifat
garis ketinggian
1.
Garis ketinggian yang lebih rendah selalu mengelilingi garis ketinggian yang
lebih tinggi.
2.
Garis ketinggian tidak akan saling berpotongan dan tidak akan bercabang.
3.
Untuk medan landai garis ketinggian akan saling berjauhan.
4.
Untuk daerah terjal garis ketinggian akan merapat / berdekatan.
5.
Garis ketinggian yang menjorok keluar / menjauh dari puncak merupakan punggungan.
6.
Garis ketinggian yang menjorok ke dalam / mendekat ke puncak dan berbentuk V
adalah
lembah.
7.
Perbedaan ketinggian antara dua garis ketinggian apabila tidak dicantumkan
dalam peta = 1/2
000
x skala peta (m)
Titik-titik ketinggian (triangulasi)
Untuk
mengetahui tinggi letak suatu titik / tempat diperlukan tanda di peta yaitu
titik
ketinggian
(triangulasi), titik iini telah diketahui ketinggiannya dari permukaan air
laut.
Kompas
Kompas
adalah alat penunjuk arah dengan berpedoman pada utara magnetik bumi.
Ketentuan
kompas:
Jarum
magnetik.
Skala
lingkar mendatar (0 - 360°)
Bidang
penyangga.
Jenis
kompas :
Kompas
bidik (prisma/lensatik).
Kompas
orienteering (silva).
Cara menggunakan kompas
Buka
kompas dan tutupnya tegak lurus ke atas.
Tutupkan
prisma di atas kaca kompas.
Tarik
cincin ibu jari jauh ke bawah.
Masukkan
ibu jari dalam cincin dan letakkan jari telunjuk menekan kotak kompas.
Bawalah
prisma ke depan mata.
Arahkan
kompas pada medan yang dicari, sudut kompasnya dengan melihat celah melalui
bidikan
pada prisma, garis rambut berada pada satu garis dengan sasaran bidik.
Baca
melalui prisma nilai skala mendatar yang ditunjukkan plot yang ada dalam kompas
(ini
merupakan
sudut kompas).
MENGATASI RINTANGAN
Apabila
pada garis lintasan perjalanan kita terhalang oleh rintangan misalnya tebing,
rawa, danau
dsb,
sehingga kita tidak dapat melewatinya maka cara mengatasinya adalah :
1.
Perjalanan awal, misalnya adalah 45°
2.
Setelah tiba di A (awal dari rintangan) belok ke kanan maka sudutnya adalah 45°
+ 90° = 135°
3.
Jalan dengan arah 135° sampai dapat melewati rintangan, hitung jarak antara
titik A sampai titik
B
4.
Dari titik B belok ke kiri (arah 135° - 90° = 45°) berjalan hingga melewati
rintangan (titik C).
5.
Dari titik C belok ke kiri (arah 45° - 90° = 315°) berjalan sepanjang jarak
dari titik A ke B (titik
D).
6.
Dari titik D berbelok ke kanan (arah 315° + 90° = 45°) sehingga arah perjalanan
sama dengan
arah
perjalanan awal.
ORIENTASI PETA
Orientasi
peta adalah bagaimana meletakkan peta secara benar sesuai dengan keadaan di
medan.
Caranya
: sejajarkan utara peta dengan utara sebenarnya, dengan bantuan utara kompas.
MENENTUKAN KEDUDUKAN DI PETA
Menentukan
kedudukan di peta dapat dilakukan :
1.
Orientasi medan mencocokan keadaan alam di medan dengan di peta.
2.
Arah dan jarak.
3.
Resection dan intersection.
MENENTUKAN KEMANA HARUS DIDROP
Lakukan
orientasi peta
Tentukan
cek point di peta yang terdekat dengan koordinat yang akan dituju.
Mintalah
ke posko untuk didrop ke cek point yang anda kenali di peta.
MENENTUKAN KEDUDUKAN DI MEDAN SEBENARNYA
Lakukan
orientasi peta
Pastikan
cek point yang anda tuju sesuai dengan yang ada di peta
Ukur
arah dan jarak yang anda buat tersebut, dan disitulah kedudukan anda di medan
sebenarnya.
RESECTION
Adalah
cara menentukan kedudukan kita di peta, langkah ini adalah bagaimana kita dapat
memindahkan
kedudukan dari medan sebenarnya ke peta. Caranya :
Cari
dan tentukan bahwa ada dua tanda di alam sebenarnya dan tergambar di peta.
Bidik
titik A, misal hasilnya 290° kemudian plot di peta dan tarik back azimuthnya.
Bidik
ke point ke 2 (titik B), misal hasilnya 45°, plot di peta dan tarik back
azimuthnya.
Persilangan
garis hasil bidikan kita tersebut merupakan kedudukan kita.
INTERSECTION
Adalah
cara untuk menentukan kedudukan obyek lain yang berada di depan kita,
langkahlangkahnya
adalah
:
Tentukan
bahwa ada 2 tanda di alam sebenarnya dan tergambar di peta yang jaraknya tidak
berjauhan,
jarak minimal 300 m.
Berdirilah
pada point 1, bidik obyek yang akan dilaporkan kedudukannya, hasil yang
didapat
langsung diplot ke peta dari point yang anda tempati di peta.
Pindah
ke point 2, lakukan langkah yang sama dengan langkah di atas.
Hasil
adalah persilangan plotting yang anda kerjakan dan di situlah koordinat obyek
yang
anda
cari.
Diharapkan setelah membaca artikel ini ,,langsung di praktekan dengan PETA,KOMPAS,dan Mencari Tempat yang lapang yaaaa
Diharapkan setelah membaca artikel ini ,,langsung di praktekan dengan PETA,KOMPAS,dan Mencari Tempat yang lapang yaaaa
2.MATERI SURVIVAL DASAR
Dalam melakukan perjalanan Alam terbuka, seorang Petualang perlu membekali diri dengan pengetahuan SURVIVAL. Survival berasal dari kata survive yang berarti mampu mempertahankan diri dari keadaan tertentu .dalam hal ini mampu mempertahankan diri dari keadaan yang buruk dan kritis. Survivor adalah orang yang sedang mempertahankan diri dari keadaan yang buruk.
Mengapa Ada Survival ?
Timbulnya kebutuhan survival karena adanya usaha manusia untuk keluar dari kesulitan yang dihadapi. Kesulitan-kesulitan tsb antara lain : Keadaan alam (cuaca dan medan), Keadaan mahluk hidup disekitar kita (binatang dan tumbuhan), Keadaan diri sendiri (mental, fisik, dan kesehatan), Banyaknya kesulitan-kesulitan tsb biasanya timbul akibat kesalahan-kesalahan kita sendiri.
Dalam keadan tersebut ada beberapa faktor yang menetukan seorang Survivor mampu bertahan atau tidak., antara lain : mental ,kurang lebih 80% kesiapan kita dalm survival terletak dari kesiapan mental kita.
Timbulnya kebutuhan survival karena adanya usaha manusia untuk keluar dari kesulitan yang dihadapi. Kesulitan-kesulitan tsb antara lain :
• Keadaan alam (cuaca dan medan)
• Keadaan mahluk hidup disekitar kita (binatang dan tumbuhan)
• Keadaan diri sendiri (mental, fisik, dan kesehatan)
Banyaknya kesulitan-kesulitan tsb biasanya timbul akibat kesalahan-kesalahan kita sendiri.
Definisi Survival
Arti survival sendiri terdapat berbagai macam versi, yang akan kita bahas di sini hanyalah menurut versi pencinta alam
S : Sadar dalam keadaan gawat darurat
U : Usahakan untuk tetap tenang dan tabah
R : Rasa takut dan putus asa hilangkan
V : Vitalitas tingkatkan
I : Ingin tetap hidup dan selamat itu tujuannya
V : Variasi alam bisa dimanfaatkan
A : Asal mengerti, berlatih dan tahu caranya
L : Lancar, slaman, slumun, slamet
Jika anda tersesat atau mengalami musibah, ingat-ingatlah arti survival tsb, agar dapat membantu anda keluar dari kesulitan. Dan yang perlu ditekankan jika anda tersesat yaitu istilah “STOP” yang artinya :
S : Stop & seating / berhenti dan duduklah
T : Thingking / berpikirlah
O : Observe / amati keadaan sekitar
P : Planning / buat rencana mengenai tindakan yang harus dilakukan
Kebutuhan survival
Yang harus dipunyai oleh seorang survivor
1. Sikap mental
- Semangat untuk tetap hidup
- Kepercayaan diri
- Akal sehat
- Disiplin dan rencana matang
- Kemampuan belajar dari pengalaman
2. Pengetahuan
- Cara membuat bivak
- Cara memperoleh air
- Cara mendapatkan makanan
- Cara membuat api
- Pengetahuan orientasi medan
- Cara mengatasi gangguan binatang
- Cara mencari pertolongan
3. Pengalaman dan latihan
- Latihan mengidentifikasikan tanaman
- Latihan membuat trap, dll
4. Peralatan
- Kotak survival
- Pisau jungle , dll
5. Kemauan belajar
Langkah yang harus ditempuh bila anda/kelompok anda tersesat :
• Mengkoordinasi anggota
• Melakukan pertolongan pertama
• Melihat kemampuan anggota
• Mengadakan orientasi medan
• Mengadakan penjatahan makanan
• Membuat rencana dan pembagian tugas
• Berusaha menyambung komunikasi dengan dunia luar
• Membuat jejak dan perhatian
• Mendapatkan pertolongan
Bahaya-bahaya dalam survival
Banyak sekali bahaya dalam survival yang akan kita hadapi, antara lain :
1. Ketegangan dan panik
Pencegahan :
- Sering berlatih
- Berpikir positif dan optimis
- Persiapan fisik dan mental
2. Matahari / panas
- Kelelahan panas
- Kejang panas
- Sengatan panas
Keadaan yang menambah parahnya keadaan panas :
- Penyakit akut/kronis
- Baru sembuh dari penyakit
- Demam
- Baru memperoleh vaksinasi
- Kurang tidur
- Kelelahan
- Terlalu gemuk
- Penyakit kulit yang merata
- Pernah mengalami sengatan udara panas
- Minum alkohol
- Dehidrasi
Pencegahan keadaan panas :
- Aklimitasi
- Persedian air
- Mengurangi aktivitas
- Garam dapur
- Pakaian :
- Longgar
- Lengan panjang
- Celana pendek
- Kaos oblong
3. Serangan penyakit
- Demam
- Disentri
- Typus
- Malaria
4. Kemerosotan mental
Gejala : Lemah, lesu, kurang dapat berpikir dengan baik, histeris
Penyebab : Kejiwaan dan fisik lemah
Keadaan lingkungan mencekam
Pencegahan : Usahakan tenang
Banyak berlatih
5. Bahaya binatang beracun dan berbisa
Keracunan
Gejala : Pusing dan muntah, nyeri dan kejang perut, kadang-kadang
mencret, kejang-kejang seluruh badan, bisa pingsan.
Penyebab : Makanan dan minuman beracun
Pencegahan : Air garam di minum
Minum air sabun mandi panas
Minum teh pekat
Di tohok anak tekaknya
6. Keletihan amat sangat
Pencegahan : Makan makanan berkalori
Membatasi kegiatan
7. Kelaparan
8. Lecet
9. Kedinginan
Untuk penurunan suhu tubuh 30° C bisa menyebabkan kematian
Membuat Bivak (Shelter)
Tujuan : untuk melindungi dari angin, panas, hujan, dingin
Macam :
a. Shelter asli alam
Gua : Bukan tempat persembunyian binatang
Tidak ada gas beracun
Tidak mudah longsor
b. Shelter buatan dari alam
c. Shelter buatan
Syarat bivak :
Hindari daerah aliran air
Di atas shelter tidak ada dahan pohon mati/rapuh
Bukan sarang nyamuk/serangga
Bahan kuat
Jangan terlalu merusak alam sekitar
Terlindung langsung dari angin
Mengatasi Gangguan Binatang
a. Nyamuk
• Obat nyamuk, autan, dll
• Bunga kluwih dibakar
• Gombal dan minyak tanah dibakar kemudian dimatikan sehingga asapnya bisa mengusir nyamuk
• Gosokkan sedikit garam pada bekas gigitan nyamuk
b. Laron
• Mengusir laron yang terlalu banyak dengan cabe yang digantungkan
c. Lebah
Apabila disengat lebah :
• Oleskan air bawang merah pada luka berkali-kali
• Tempelkan tanah basah/liat di atas luka
• Jangan dipijit-pijit
• Tempelkan pecahan genting panas di atas luka
d. Lintah
Apabila digigit lintah :
• Teteskan air tembakau pada lintahnya
• Taburkan garam di atas lintahnya
• Teteskan sari jeruk mentah pada lintahnya
• Taburkan abu rokok di atas lintahnya
e. Semut
• Gosokkan obat gosok pada luka gigitan
• Letakkan cabe merah pada jalan semut
• Letakkan sobekan daun sirih pada jalan semut
f. Kalajengking dan lipan
• Pijatlah daerah sekitar luka sampai racun keluar
• Ikatlah tubuh di sebelah pangkal yang digigit
• Tempelkan asam yang dilumatkan di atas luka
• Bobokkan serbuk lada dan minyak goreng pada luka
• Taburkan garam di sekeliling bivak untuk pencegahan
g. Ular
Pembahasan lebih lanjut dalam materi EMC
Membuat Perangkap (Trap)
Macam-macam trap :
• Perangkap model menggantung
• Perangkap tali sederhana
• Perangkap lubang jerat
• Perangkap menimpa
• Apace foot share
Bahan :
• tali/kawat
• Umpan
• Batang kayu
• Cabang pohon
Membaca Jejak
Jenis :
• Jejak buatan : dibuat oleh manusia
• Jejak alami : tanda jejak sebagai tanda keadaan lingkungan
Jejak alami biasanya menyatakan tentang :
• Jenis binatang yang lewat
• Arah gerak binatang
• Besar kecilnya binatang
• Cepat lambatnya gerak binatang
Membaca jejak alami dapat diketahui dari :
• Kotoran yang tersisa
• Pohon atau ranting yang patah
• Lumpur atau tanah yang tercecer di atas rumput
Air
Seseorang dalam keadaan normal dan sehat dapat bertahan sekitar 20 – 30 hari tanpa makan, tapi orang tsb hanya dapat bertahan hidup 3 – 5 hari saja tanpa air.
Air yang tidak perlu dimurnikan :
1. Hujan
Tampung dengan ponco atau-daun yang lebar dan alirkan ke tempat penampungan
2. Dari tanaman rambat/rotan
Potong setinggi mungkin lalu potong pada bagian dekat tanah, air yang menetes dapat langsung ditampung atau diteteskan ke dalam mulut
3. Dari tanaman
Air yang terdapat pada bunga (kantung semar) dan lumut
Air yang harus dimurnikan terlebih dahulu :
1. Air sungai besar
2. Air sungai tergenang
3. Air yang didapatkan dengan menggali pasir di pantai (+ 5 meter dari batas pasang surut)
4. Air di daerah sungai yang kering, caranya dengan menggali lubang di bawah batuan
5. Air dari batang pisang, caranya tebang batang pohon pisang, sehingga yang tersisa tinggal bawahnya lalu buat lubang maka air akan keluar, biasanya dapat keluar sampai 3 kali pengambilan
Makanan
Patokan memilih makanan :
• Makanan yang di makan kera juga bisa di makan manusia
• Hati-hatilah pada tanaman dan buah yang berwarna mencolok
• Hindari makanan yang mengeluarakan getah putih, seperti sabun kecuali sawo
• Tanaman yang akan dimakan di coba dulu dioleskan pada tangan-lengan-bibir-lidah, tunggu sesaat. Apabila aman bisa dimakan
• Hindari makanan yang terlalu pahit atau asam Hubungan air dan makanan
• Untuk air yang mengandung karbohidrat memerlukan air yang sedikit
• Makanan ringan yang dikemas akan mempercepat kehausan
• Makanan yang mengandung protein butuh air yang banyak
Tumbuhan yang dapat dimakan
Dari batangnya :
• Batang pohon pisang (putihnya)
• Bambu yang masih muda (rebung)
• Pakis dalamnya berwarna putih
• Sagu dalamnya berwarna putih
• Tebu
Dari daunnya :
• Selada air
• Rasamala (yang masih muda)
• Daun mlinjo
• Singkong
Akar dan umbinya :
• Ubi jalar, talas, singkong
Buahnya :
• Arbei, asam jawa, juwet
Tumbuhan yang dapat dimakan seluruhnya :
• Jamur merang, jamur kayu
Ciri-ciri jamur beracun :
• Mempunyai warna mencolok
• Baunya tidak sedap
• Bila dimasukkan ke dalam nasi, nasinya menjadi kuning
• Sendok menjadi hitam bila dimasukkan ke dalam masakan
• Bila diraba mudah hancur
• Punya cawan/bentuk mangkok pada bagian pokok batangnya
• Tumbuh dari kotoran hewan
• Mengeluarkan getah putih
Binatang yang bisa dimakan
• Belalang
• Jangkrik
• Tempayak putih (gendon)
• Cacing
• Jenis burung
• Laron
• Lebah , larva, madu
• Siput
• Kadal : bagian belakang dan ekor
• Katak hijau
• Ular : 1/3 bagian tubuh tengahnya
• Binatang besar lainnya
Binatang yang tidak bisa dimakan
• Mengandung bisa : lipan dan kalajengking
• Mengandung racun : penyu laut
• Mengandung bau yang khas : sigung
Api
Bila mempunyai bahan untuk membuat api, yang perlu diperhatikan adalah jangan membuat api terlalu besar tetapi buatlah api yang kecil beberapa buah, hal ini lebih baik dan panas yang dihasilkan merata.
1. Dengan lensa / Kaca pembesar
Fokuskan sinar pada satu titik dimana diletakkan bahan yang mudah terbakar.
2. Gesekan kayu dengan kayu.
Cara ini adalah cara yang paling susah, caranya dengan menggesek-gesekkan dua buah batang kayu sehingga panas dan kemudian dekatkan bahan penyala, sehingga terbakar
3. Busur dan gurdi
Buatlah busur yang kuat dengan mempergunakan tali sepatu atau parasut, gurdikan kayu keras pada kayu lain sehingga terlihat asap dan sediakan bahan penyala agar mudah tebakar.
Bahan penyala yang baik adalah kawul terdapat pada dasar kelapa, atau daun aren
Survival kit
Ialah perlengkapan untuk survival yang harus dibawa dalam perjalanan :
• Perlengkapan memancing
• Pisau
• Tali kecil
• Senter
• Cermin suryakanta, cermin kecil
• Peluit
• Korek api yang disimpan dalam tempat kedap air
• Tablet garam, norit
• Obat-obatan pribadi
• Jarum + benang + peniti
• dll
SURVIVAL
•
Pendaki ulung biasanya mengenal medan,
cuaca, ilmu dan teknik keterampilan
mendaki, matang dalam persiapan, perbekalan dan
peralatan.
•
Pendakian karena hasrat mengagumi
keagungan alam, menguji fisik dan mental, atau
sekadar berekreasi cenderung abai faktor – faktor di
atas ( under estimate ).
JANGAN PERNAH SEPELEKAN ALAM !!!
MENGHADAPI MUSIBAH / TERSESAT
Tips Survival
S
( Stop and seating )
Jika
merasa mengalami musibah, usahakan berhenti dan duduk di suatu tempat yang
nyaman
T
( Thinking )
Berpikirlah
tentang apa yang telah Anda alami. Bagaimana awalnya hingga Anda sampi di
tempat
itu.
O
( Observe / Pengamatan )
Amati
keadaan di sekitar, apakah ada yang Anda kenali? Atau, amati dan ingat-ingatlah
keadaan
sekitar
sehingga bisa Anda jadikan patokan jika Anda berpindah tempat. Amati juga
keadaan
sekeliling
yang bisa Anda gunakan untuk melakukan tindakan lebih lanjut.
P
( Planning / Perencanaan )
Buatlah
rencana untuk melakukan tindakan selanjutnya, memanfaatkan alat yang dibawa
atau bahan
yang
ada di alam, misalnya membuat bivak, mencari makanan, membikin perapian. Jangan
lupa
carilah
pertolongan.
SATU TIM TERSESAT?
Apa
yang harus dilakukan?
1.
Koordinasikan anggota kelompok
2.
Lakukan pertolongan pertama kepada anggota yang membutuhkan
3.
Merinci kemampuan anggota
4.
Observasi dan orientasi medan
5.
Penjatahan logistik / makanan yang tersisa
6.
Membuat rencana tindakan disertai pembagian tugas
7.
Lakukan kontak / komunikasi dengan dunia luar. Jika punya peluit tiup
sekencangkencangnya
dan
berulang – ulang.
8.
Buatlah jejak, dan amati.
9.
Selalu mengingatkan semua anggota untuk terus memantau keadaan sekeliling
MEMBUAT BIVAK
Bivak
atau tempat perlindungan sementara merupakan salah satu yang penting dalam
survival.
Selain sebagai tempat beristirahat, bivak berfungsi sebagai sarana berlindung
dan
mempertahankan
suhu tubuh agar tetap hangat. Bikin bivak senyaman mungkin!
SYARAT BIVAK
•
Jangan mendirikan bivak pada daerah yang berpotensi banjir, baik karena hujan
atau air
pasang.
Misal di aliran sungai, di tepi pantai, dll.
•
Jangan mendirikan bivak di bawah daerah / benda-benda yang berpotensi bahaya /
runtuh.
Misla
di bawah pohon kelapa, di bawah batang yang lapuk / membusuk.
•
Periksa daerah sekitar, apakah merupakan sarang nyamuk atau serangga lain (
misalnya
lebah,
dsb).
•
Bahan bivak harus yang kuat dan hangat / nyaman. Bahan-bahan itu seperti ponco
(jas
hujan),
flysheet (lembaran plastik), ijuk, daun rumbia, palem, dll.
•
Jangan membuat bivak menghadap arah angin, atau usahakan terlindung dari
serangan
angin,
hujan atau panas. Jika terpaksa menghadap arah angin, bikin dinding pemisah di
pintu
masuk sehingga angin tidak langsung menerpa ke dalam bivak dan tidak mengganggu
pembuatan
api unggun dalam bivak.
•
Apabila (terpaksa) berlindung di gua, lekukan tebing atau lubang di bawah
tanah, pastikan
tempat
tersebut bukan sarang satwa, tidak beracun, tidak mudah longsor, atau tidak
terancam
banjir sungai bawah tanah. Cara mudah menengarai ada tidaknya gas beracun,
manfaatkan
api / obor. Jika di dalam api mati, maka dipastikan ada gas beracun.
CARA MEMBUAT BIVAK
•
Bahan ponco / flysheet.
Ikatkan
ujung - ujung (biasanya sudah ada lubangnya) sedemikian rupa sehingga terbentuk
semacam
atap atau tenda.
•
Bahan alami
Jangan
merusak alam! Itu hal pertama yang harus diingat sebelum mengambil /
memanfaatkan
bahan-bahan dari alam. Ambil cabang / ranting yang sudah mati / jatuh, serta
ambil
daun
berpenampang lebar sebagai atap seefisien mungkin.
MENCARI AIR
Air
sangat penting peranannya dalam survival. Tanpa air manusia hanya mampu
bertahan 3 – 4
hari.
Cara
mendapatkan air :
•
Menampung air hujan dengan ponco, daun berpenampang lebar, dll.
•
Menampung embun dengan cara yang sama.
•
Mencari tanaman rambat yang batangnya berongga, seperti rotan. Potong bagian
pangkal,
air
yang menetes bisa langsung diminum. Untuk batang pisang, airnya harus
dimurnikan
dulu
(dengan tablet pemurni air)
•
Mencari air yang terdapat pada bunga (misalnya bunga kantung semar) dan lumut.
•
Menggali di bawah bebatuan pada sungai yang mengering (masak atau murnikan
dahulu).
•
Menggali pasir di pantai (minimal 5 meter di bawah batas pasang surut), atau di
pinggir
sungai
/ danau yang diduga beracun (harus dimurnikan dahulu).
WASPADAI
AIR BERIKUT :
•
Air dari sungai besar
•
Air sungai yang tergenang
•
Air yang berwarna tertentu
MENCARI MAKANAN
•
Carilah makanan yang biasa dimakan kera / primata
•
Hati-hati terhadap buah yang berwarna mencolok, biasanya beracun
•
Hindari buah yang berbuih, atau bergetah putih, biasanya beracun (kecuali sawo,
nangka,
cempedak)
•
Hindari buah dan tumbuhan yang terlalu asam atau pahit
•
Untuk mengetahui beracun / tidaknya buah atau tumbuhan, coba oleskan di tangan,
lengan,
bibir
atau lidah. Jika menimbulkan efek gatal, sakit atau tidak nyaman, berarti tidak
aman
untuk
dimakan.
•
Carilah makanan yang biasa dimakan kera / primata
•
Hati-hati terhadap buah yang berwarna mencolok, biasanya beracun
•
Hindari buah yang berbuih, atau bergetah putih, biasanya beracun (kecuali sawo,
nangka,
cempedak)
•
Hindari buah dan tumbuhan yang terlalu asam atau pahit
•
Untuk mengetahui beracun / tidaknya buah atau tumbuhan, coba oleskan di tangan,
lengan,
bibir
atau lidah. Jika menimbulkan efek gatal, sakit atau tidak nyaman, berarti tidak
aman
untuk
dimakan.
1.
Batang (bag dalam)
-
pisang
-
pakis
-
sagu
-
bambu muda (rebung)
-
tebu
2.
Daun
-
melinjo
-
rasamala muda
-
singkong
-
(tangkai daun) talas
3.
Akar & umbinya
-
kaktus
-
umbi – umbian
-
ketela / singkong
-
talas
4.
Buahnya
-
pisang
-
mangga
-
asam
-
juwet
-
arbei
-
dll
5.
Dapat dimakan seluruh bagian tanaman
-
jamur kayu
-
jamur merang
Hewan
yang dapat dimakan
•
Jenis – jenis belalang
•
Jenis – jenis ikan
•
Jenis – jenis burung
•
Jangkrik
•
Cacing tanah
•
Laron
•
Jenis – jenis belalang
•
Jenis – jenis ikan
•
Jenis – jenis burung
•
Jangkrik
•
Cacing tanah
•
Laron
Hewan
yang tidak bisa dimakan
•
Hewan yang mengandung bisa, seperti lipan dan kalajengking
•
Mengandung racun, seperti penyu laut, ikan kembung
•
Berbau khas, seperti sigung
MEMBUAT API UNGGUN
Selain
untuk memasak, api sangat penting untuk menghangatkan tubuh dan mengusir
binatang
buas.
Hindari membuat api unggun yang besar. Lebih baik membuat beberapa api unggun
kecil di
beberapa
tempat, karena panas / hangatnya lebih merata
CARA MEMBUAT API
•
Menggunakan lensa / kaca pembesar / suryokontho / lup
Fokuskan
titik apinya pada benda yang mudah terbakar, seperti kertas, daun kering, dll.
•
Gurdikan sesama kayu keras dengan bantuan busur (bisa terbuat adari tali sepatu
/ tali lain). Jika
timbul
asap, dekatkan bahan – bahan yang mudah terbakar.
•
Jika tidak ada busur, gesekkan dua buah kayu keras hingga timbul panas dan
asap. Dengan cara
yang
sama dekatkan bahan-bahan yang mudah terbakar.
Membuat
Api Dari Kayu Basah
•
Susun kayu / ranting yang basah / lembab dengan membentuk rongga di dalamnya.
•
Taruh ranting / daun kering ke dalam rongga.
•
Bakarlah daun / ranting tersebut.
•
Usahakan api tidak terlalu besar namun bisa mengeringkan kayu lembab / basah di
atasnya.
•
Selanjutnya kayu – kayu tersebut bisa dijadikan api unggun.
MENGATASI GANGGUAN BINATANG
Jangan
sepelekan gangguan binatang sekecil apapun dalam kondisi survival. Walaupun
kecil bisa
mengganggu,
bahkan memperburuk ketahanan tubuh
1.
GANGGUAN NYAMUK
–
Gunakan obat nyamuk buatan
–
Bakar bunga pohon kluwih
–
Buat asap, misalnya dengan membakar kain lap kotor lalu matikan
–
Gosokkan sedikit garam pada bekas gigitan nyamuk
2.
GANGGUAN LARON
Gantunglah
beberapa cabe di sekeliling kita, maka laron akan pergi dengan sendirinya.
2.
GANGGUAN / SENGATAN LEBAH
-
Tempelkan bekas sengatan lebah pada tanah liat /basah, atau sebaliknya ;
tempelkan
tanah
liat yang selalu basah pada bekas sengatan lebah.
-
Tempelkan bekas sengatan lebah pada genteng yang panas, atau sebaliknya ;
tempelkan
genteng yang panas pada bekas sengatan lebah.
-
Oleskan air bawang pada bekas sengatan lebah
-
Hindari memijit bekas sengatan.
4.
GANGGUAN LINTAH
Untuk
melepaskan gigitan lintah yang masih menempel :
-
teteskan air tembakau
-
taburkan garam
-
teteskan air jeruk
-
taburkan abu rokok
5.
GANGGUAN SEMUT
-
Letakkan cabe merah pada lintasan / jalan semut
-
Atau, letakkan sobekan daun sirih pada posisi yang sama
-
Gosokkan obat gosok pada bekas luka gigitan
6.
GANGGUAN LIPAN DAN KALAJENGKING
-
Taburkan garam di sekeliling tempat tinggal / bivak
-
Pijatlah daerah sekitar luka sehingga bisa keluar
-
Ikatlah pangkal bagian anggota tubuh yang tergigit
-
Tempelkan lumatan asam di atas luka
-
Oles dan taruh serbuk lada dan minyak goreng pada luka
-
Jika terpaksa, gunakan urine (air kencing) yang diguyurkan di daerah luka untuk
menetralisir
racun.
7.
GANGGUAN ULAR
Ular
berbisa merupakan hewan yang sangat berbahaya. Pertolongan darurat bisa
dilakukan
dengan
menghentikan aliran darah yang terhubung dengan luka. Biasanya diikat dengan
kencang pad
posisi
di atas luka (yang mengarah ke pusat aliran darah/ jantung). Jangan terlalu
sering terjadi
pergerakan
pada daerah yang terluka.
TIDAK DISARANKAN MENGHISAP DENGAN MULUT BISA ULAR
YANG TELANJUR
MASUK KE BAGIAN TUBUH !!!!
•
MENGATASI SERANGAN ULAR
-
Hindari ular yang kepalanya berbentuk segitiga atau kulit berwarna cerah,
sebagian
besar berbisa
-
Hindari pokok kayu yang lapuk dan lembab, karena lebih banyak menjadi sarang /
singgahan
ular
-
Perkebunan kopi dan teh sering menjadi lingkungan yang ideal bagi ular
(
berbisa )
MENGATASI CUACA PANAS
•
Minum sebanyak – banyaknya, lebih baik yang asin daripada manis
•
Kurangi aktivitas
•
Kenakan pakaian yang longgar
•
Lakukan aklimatisasi (penyesuaian tubuh dengan udara sekitar yang panas
Hal
– hal di atas tidak bisa maksimal apabila Anda :
•
Menderita demam, atau bahkan penyakit akut / kronis
•
Baru sembuh dari sakit
•
Baru mendapatkan vaksinasi
•
Kurang tidur, kelelahan, dehidrasi
•
Baru minum minuman beralkohol
•
Kegemukan ( selalu merasa haus )
Tips Mengatasi Serangan Panas
•
TETAP TENANG
Dalam
keadaan mental yang merosot, tegang, panik, usahakan tetap tenang, berpikir
positif, dan
optimis
•
KERACUNAN
Saat
keracunan, minumlah air garam, atau minum air sabun mandi panas, atau minum teh
pekak,
atau tohok anak tekaknya sehingga muntah
•
KELETIHAN
Makan
makanan yang berkalori tau mengurangi kegiatan
•
KEDINGINAN
Makan
makanan berkalori, dekati sumber panas, sering bergerak, gunakan pakaian tebal
dan
tidak
longgar, sering menggesekkan anggota tubuh
MEMBACA JEJAK
Mencari
dan membaca jejak sangat diperlukan untuk mengetahui posisi saat itu dan
mencari
pertolongan.
Kemampuan ini juga bisa digunakan untuk meberburu dan menghindari ancaman
binatang
buas.
JEJAK
DIBAGI 2 :
•
Jejak buatan ( bikinan manusia )
•
Jejak alami ( jejak binatang, aliran air, dll)
Jejak
alami (binatang) biasanya bisa diketahui jenis, ukuran, dan kecepatan geraknya.
Jejak ini
bisa
berupa jejak kaki, kotoran, ranting patah, sisa makanan, dll.
ORIENTASI
DENGAN TANDA ALAM
Orientasi
medan adalah cara untuk menentukan arah dan mengethui posisi kita di medan
sebenarnya.
BEBERAPA
ALAT BANTU ORIENTASI MEDAN :
1.
Peta
2.
Kompas
Arah
utara peta dan kompas yang ditunjukkan oleh penanda tertentu atau jarum dan
huruf N
(north)
memudahkan orang mengetahui posisi dan arah pergerakannya.
Dua
alat di atas bisa digunakan sendiri – sendiri, atau sebaliknya akan lebih
efektif bila
digunakan
bersama - sama
3.
Matahari
pergerakan
matahari dari arah timur ke barat membantu manusia mengetahui posisi dan arah
pergerakannya.
4.
Rasi bintang
Beberapa
rasi bintang menunjukkan arah tertentu. Rasi bintang orion menunjukkan arah
timur –
barat,
sedangkan rasi bintang pari menunjukkan arah selatan
5.
Tumbuhan dan binatang
Tumbuhan
merambat biasanya menuju arah matahari terbit ( ke timur ). Sisi batang pohon
yang
bnayak
ditumbuhi lumut pun menunjukkan arah timur.
Pada
pagi hari, lintah dan pacet sering membujur ke arah timur – barat.
6.
Lain – lain ( buatan manusia )
Kuburan
manusia ( muslim ) menunjukkan arah atau membujur ke utara (posisi kepala).
Masjid
selalu
menghadap ke timur.
SURVIVAL KITS
Salah
satu faktor yang memperparah kondisi darurat adalah ketiadaan alat-alat
penolong. Selain itu
keterbatasan
pengetahuan dan keterampilan seseorang tentang alam dan material di dalamnya
mengurangi
kemampuan untuk bertahan hidup.
BAWALAH BEBERAPA PERALATAN YANG RINGKAS, EFEKTIF
DAN EFISIEN CARA
MEMBAWA DAN MENGGUNAKANNYA.
SURVIVAL KITS
1.
Ponco
2.
Pisau / golok
3.
Peralatan memancing
4.
Korek api / batu api
5.
Oksigen tabung
6.
Peralatan memasak
7.
Tali
8.
Matras
9.
Senter / headlamp, lampu badai
10.
Kompas, cermin & lensa
11.
Peluit
12.
Sleeping bag
13.
Personal aid (kotak PP)
14.
Sarung tangan
15.
Bidai lipat
16.
Tbalet penjernih air
17.
Masker
18.
dll
Tidak ada komentar:
Posting Komentar