Gunung bertipe strato ini terletak di kabupaten
Wonosobo Jawa Tengah, dengan ketinggian 3371m dpl.Di daerah Wonosobo yang
terkenal akan sayurannya kita dapat melihat dengan jelas betapa megahnya dua
gunung yang seakan membelah kota ini menjadi dua bagian. Di sebelah selatan
kota ini tepatnya Gunung Sumbing berada. Gunung yang berketinggian 3371 M ini
selain menjadi bagian penting kota Wonosobo juga menjadi bagian penting dari
tujuan para pendaki karena tingginya lebih dari 3000 M dan merupakan puncak
kedua tertinggi di Jawa Tengah. Keadaan medan gunung ini sangat gersang di
musim kemarau, ini diakibatkan oleh kondisinya pungungan gunung ini terbuka dan
hampir nyaris dipenuhi oleh ilalang. Sumber air juga susah ditemukan kecuali
mata air yang terdapat di ketinggian 2200 M, yaitu di sekitar daerah Genus
(jalur lama) atau di Kedung (jalur baru) dan bentuknya telah permanen karena
mata air ini juga dipakai untuk keperluan ladang pertanian. Jalur menuju ke
puncak setelah ladang pertanian adalah jalur bebatuan. Jalur bebatuan ini
dikenal rawan longsor jadi pendaki disarankan berhati-hati melewati jalur ini.
Setelah melewati jalur bebatuan ini maka pendaki akan dapat mencapai puncak
buntu (3371 M). dari puncak ini pendaki harus mengelilingi jalan setapak untuk
dapat turun menuju Kawah Besar Gunung Sumbing. Dari puncak buntu pada pagi hari
pendaki dapat melihat megahnya Gunung Sundoro yang terdapat tepat di depan mata
dan keindahan Gunung Slamet (3428 M) 110 Km sebelah barat Gunung Sumbing
Jalur Pendakian
Pendakian gunung ini bisa dilakukan lewat tiga
alternatif rute pendakian yaitu:
- Rute Cepit Parakan (Pungungan Timur)
- Rute Kalikajar (Pungungan Barat)
- Rute Desa Garung (Pungungan Utara)
Dari ketiga jalur pendakian, jalur melalui Dusun
Garung adalah jalur yang paling banyak diminati oleh para pendaki karena jalur
ini telah banyak petunjuk dan keamanan medannya lebih terjamin dan juga waktu
tempuh perjalanan dengan menggunakan jalur ini merupakan yang tercepat
dibanding dengan dua jalur lainnya.
Dari Dusun Garung pendaki dapat memulai pendakian
dengan alternatif dua jalur pendakian yaitu jalur lama dan jalur baru. Tidak
ada perbedaan yang khusus mengenai kedua jalur ini hanya arah dan sudut
pendakiannya saja yang sedikit berbeda. Jika menggunakan jalur lama maka akan
terasa sangat berat karena di sekitar (seduplak roto ) atau kilometer kelima
pendakian pendaki akan menemukan medan pendakian yang berkemiringan sekitar 70
derajat, sehingga pada saat turun hujan akan sangat berbahaya untuk didaki. Berbeda
dengan jalur baru yang terletak di sebelah barat jalur lama, medan pendakian
tidak seberat jalur lama hanya ketika menggunakan jalur ini pendaki akan banyak
melewati daerah perbukitan kecil sehingga akan terasa lebih lama.
Berikut ini adalah pos-pos pendakian gunung sumbing,
yaitu:
Jalur Lama:
- Base camp (Posko pengawasan) (Km I) – 1455 M
- Ladang pertanian (tembakau) (Km II)
- Malim (Km III)
- Genus (Km IV) 2240 M
- Seduplak Roto (Km V)
- Pestan 2437 M
- Pasar Watu (Watu Kotak) 2763 M
- Tanah Putih (KM VI)
- Puncak Buntu 3371 M
- Puncak Kawah (KM VII)
Jalur Baru
- Base Camp (Km I)
- Ladang pertanian (Km II)
- Kedung (Bosweisen) (Km III)
- Gatakan (Km IV) 2240 M (Pos 2)
- Krendegan
Setelah krendegan ini maka jalur kembali menjadi satu
(bergabung dengan jalur lama) di daerah pestan 2437 M.
Jalur menuju ke puncak setelah ladang pertanian adalah
jalur bebatuan. Jalur bebatuan ini dikenal rawan longsor jadi pendaki
disarankan berhati-hati melewati jalur ini. Setelah melewati jalur bebatuan ini
maka pendaki akan dapat mencapai puncak buntu (3371 M). dari puncak ini pendaki
harus mengelilingi jalan setapak untuk dapat turun menuju Kawah Besar Gunung
Sumbing.
Dari puncak buntu pada pagi hari pendaki dapat melihat
megahnya Gunung Sundoro yang terdapat tepat di depan mata dan keindahan Gunung
Slamet (3428 M) 110 Km sebelah barat Gunung Sumbing.
Waktu perjalanan yang dibutuhkan pendaki untuk dapat
mencapai puncak adalah antara 8 sampai 15 jam perjalanan tergantung cuaca dan
fisik pendaki. Itupun dengan menggunakan jalur Garung yang termasuk paling
cepat diantara jalur lainnya. Apabila pendaki akan mencoba jalur cepit parakan
atau jalur kalikajar maka perjalanan menuju puncak bisa memakan waktu satu
asmapi dua hari perjalanan karena jalurnya landai dan rambu menuju puncak tidak
sebanyak jalur garung.
Tempat Menarik
Selain pandangan yang lepas memandang kesegala arah selama pendakian, gunung ini juga mempunyai kawah yang bisa dituruni. Dasarnya ditumbuhi oleh rumput dan dikelilingi oleh tebing batu. Lokasi ini juga bisa dijadikan tempat bermalam. Cari tempat yang agak jauh dari lobang kawah tempat keluarnya asap belerang
Selain pandangan yang lepas memandang kesegala arah selama pendakian, gunung ini juga mempunyai kawah yang bisa dituruni. Dasarnya ditumbuhi oleh rumput dan dikelilingi oleh tebing batu. Lokasi ini juga bisa dijadikan tempat bermalam. Cari tempat yang agak jauh dari lobang kawah tempat keluarnya asap belerang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar